Bahaya pemanasan global penyebab gunung es di Kutub Utara mulai mencair | Situs Seputar Indonesia.
Selama musim dingin di Kutub Uatara Artik mengalami pertumbuhan
es yang pesat,namun segera menyusut apabila keadaan berubah haluan yaitu
suhu meningkat naik. Menurut pengamatan yang dilakukan dengan
menggunakan satelit selama tiga dekade terakhir Artik telah mengalami
penurunan suhu minimal 13% per dekade di musim panas.
Ketebalan es laut di Kutub Utara juga menurun, sehingga secara
keseluruhan volume es telah jauh berkurang, meski perkiraan angka pasti
volumenya masih bervariasi diantara perkiraan para ahli.
Joey Camiso peneliti senior di NASA Goddard Space Flight Center
mengatakan kemunduran pada es laut tahun ini disebabkan oleh tahun lalu
yang cuacanya sedikit hangat sehingga mengurangi jumlah es abadi di
Kutub Utara yang seharusnya tahan terhadap pencairan. " tidak seperti
tahun 2007, musim panas ini tidak biasanya di Artik hangat, jadi kita
kehilangan komponen tebal pada lapisan es,dan jika kita kehilangan es di
musim panas ini maka keadaan akan menjadi rentan kepada kehancuran"
katanya.
Walt Meier, dari Pusat Data Salju dan Es Nasional yang bekerja sama
dalam pengukuran, mengatakan: "Dalam konteks apa yang telah terjadi
dalam beberapa tahun terakhir dan seluruh rekaman satelit, ini merupakan
indikasi bahwa penutup es laut Kutub Utara berubah secara fundamental.
Profesor Peter Wadhams, dari Cambridge University, mengatakan kepada
BBC, "Sejumlah ilmuwan yang benar-benar telah bekerja dengan pengukuran
es laut telah meramalkan beberapa tahun yang lalu bahwa retret dan musim
panas di Kutub Utara akan mempercepat es mencair pada tahun 2015 atau
2016.
"Pengukuran dari kapal selam telah menunjukkan bahwa ia telah kehilangan
setidaknya 40% dari ketebalan sejak 1980-an, dan jika Anda
mempertimbangkan penyusutan itu berarti bahwa volume es musim panas
sekarang hanya 30% daripada tahun 1980," ia menambahkan.
Jika es terus menghilang di Kutub Utara pada musim panas ini, maka akan
ada peluang serta ancaman yang serius bagi kita kaum manusia. Ekploitasi
terhadap Artik dengan pengambilan gas dan pengeboran oleh Gazprom
pertambangan raksasa rusia telah diprotes oleh Greenpeace namun mereka
tidak menggubris larangan tersebut, ancaman pemanasan global dan satwa
liar di Artik Kutub Utara perlu mendapat perhatian serius sebelum
menjadi bencana bagi umat manusia. Sumber Jakarta Media News
Tuesday, August 28, 2012
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment